Kamis, 14 Maret 2019

Cara Memperbanyak Tanaman Lidah Buaya

Pada postingan pertama untuk Tugas 1 : How to / Trips & Trick matakuliah Kewirausahaan. Rani akan menyalurkan pengalaman tentang cara memperbanyak tanaman lidah buaya yang pernah rani alami. Kenapa rani memilih pengalaman ini? padahal kan banyak yang dialami setiap harinya. Nah itu semua karena ini salah satu yang berkesan dan bermanfaat. Cerita sedikit, pada suatu hari pagi menjelang siang sekitar jam 10 pagi. Rani ke depan rumah yang banyak pot tanaman, di situ rani meriksa semua tanamannya apakah ada yang kekeringan atau layu. Tanaman lidah buaya yang paling menarik oleh rani. Semua itu karena, di dalam pot tanahnya udah tidak ada lagi cuman tanah yang nempel diakarnya terus daunnya juga udah ada yang kuning dan membusuk. Rani lihat diakarnya pun ada seperti lidah buaya kecil kecil, dari situ pemikiran rani untuk memperbanyak lidah buayanya. Soalnya cuman satu pot yang berisikan tanaman lidah buaya, kan sayang kalo di biarinin aja nanti membusuk ga berguna. Mendingan dimanfaatin diperbanyak mumpung lidah buayanya masih hidup cuman daun yang dibawahnya busuk beberapa belum sampai ke bagian atas. terus juga pemikiran rani buat hiasan didepan rumah kan biar cantik.

Setelah ditelusuri dipencarian cara memperbanyak tanaman lidah buaya. Disana ada 2 macam cara:
  1. Menanam dari daun lidah buaya nya
  2. Menanam dari anakan nya
Nah rani baca kedua cara itu, tapi rani memilih memperaktekan yang menanam dari anakan nya. Ternyata anakan lidah buaya itu adalah lidah buaya yang berukuran kecil kecil yang menempel diakar atau disamping lidah buaya besar. Langsung saja rani akan mengetik cara menanamnya seingat rani saat itu dibaca yahhh...


Cara Memperbanyak Tanaman Lidah Buaya dari Anakan nya:
Anakan terlihat di samping induk lidah buaya nya
Anakan yang telah dikeluarkan dari dalam pot
  1. Pertama mencari anakan di bagian akar atau disekitar induk lidah buaya. Anakan ukurannya lebih kecil lalu memiliki warna yang lebih cerah, serta memiliki akar sendiri.
  2. Setelah ditemukan, jangan langsung dipotong dulu tanpa tau sumber akarnya dari mana kemana. Keluarkan terlebih dahulu tanaman dari dalam potnya, ini akan mempermudah kita melihat anakan menempel pada indukannya.
  3. Lalu potong anakan dari induk nya, jangan sampai akar yang dimiliki si anakan sendiri terputus. Gunakan pisau bersih dan tajam untuk memotongnya.
  4. Cari pot atau tanah di halaman yang kosong untuk menanam si anakan. Gali tanah nya untuk segera menanam anakan tersebut, jangan dalam dalam sampai cukup akar si anakan tidak terlihat dipermukaan tanah.
  5. Siram anakan lidah buaya sampai tanahnya basah, tetapi tidak tergenang.
  6. Terakhir tempatkan tanaman ditempat yang cerah. Lalu siram tanaman seperti biasa asalkan jangan sampai terlalu sering, kan ini salah satu tanaman gurun sehingga tidak terlalu banyak memerlukan air.
Cukup sekian pengetahuan dari pengalaman yang pernah rani alami dan juga sebagai tugas dari salah satu perkuliahan. Terimakasih sudah luang kan waktu untuk melihat apalagi membaca semoga bermanfaat. Semoga berhasil kalau mempraktekan cara menanam rani ini. Sampai jumpa di postingan tugas selanjutnya...


Perbandingan Pada Ayam Kampung dan Negeri

Pada postingan ini Tugas 2 : Comparison (perbandingan) , rani akan memperbandingkan Ayam Kampung dan Negeri. Ada alasannya lagi nih, kenapa milih judul postingan ini. Pengalaman yang sering setiap hari lebaran atau hari hari besar mama bikin opor atau ade ade bapa (alias bibi rani) yang membawa opor ke rumah. Biasanya mama kalo masak opor pake ayam kampung tapi kalau bibi pake ayam negeri. Oke langsung aja rani perbandingan, cape kalo cerita kejauhan... cape ngetik ama merangkai cerita yang lalu. 




Perbandingan pada Ayam Kampung dan Negeri:

AYAM KAMPUNG 
  1. Pertama saat di lihat ukuran nya aja udah beda dan jelas. Nah ayam kampung umumnya memiliki tubuh yang jenjang dan lebih panjang.
  2. Tekstur dagingnya lebih alot dan memiliki kulit yang tidak mudah sobek.
  3. Memiliki kulit yang keriput di bagian dada dan tampak lebih kurus dengan tulang dada yang menonjol.
  4. Warna daging ayam kampung cenderung lebih gelap, kaki dan cakarnya pun lebih ke warna kuning atau kehitaman.
  5. Terakhir tentu rasanya lebih gurih dan enak apa lagi kandungan lemaknya lebih rendah.
  6. Harga ayam kampung cukup mahal

AYAM NEGERI
  1. Pertama terlihat dari ukurannya ayam negeri lebih gemuk.
  2. Tekstur dagingnya lebih empuk dan berisi tetapi memiliki kulit yang mudah sobek.
  3. Memiliki kulit yang mengkilap dengan banyak lemak di lapisan bawah kulit, terutama di bagian ekor nya.
  4. Warna daging ayam negeri lebih cerah.
  5. Tentu rasanya pun enak. 
  6. Harga ayam negeri lebih murah


Cerita penutup, memang dari pengalam dan pengetahuan rani yang tukang makan. ayam kampung lebih enak dan gurih tetapi mengolahnya butuh perjuangan. lebih ribet kalo masak ayam kampung, udah dagingnya alot terus tulangnya keras dan cepet abisnya kalo dimakan. apalagi kalo dibuat opor lebih nikmat dan enak pake ayam kampung. kalo ayam negeri dimasak opor kurang enak, kaya sari kaldu diayam nya itu kurang. tapi harga tentu lebih murah yang ayam negeri dan ga ribet diolahnya.


Oh iya makasih banget buat teman rani yang udah kasih ide untuk membuat tugas 2 ini dengan judul postingan diatas. Perbandingan pada Ayam Kampung dan Negeri, semoga bermanfaat dan menambah ilmunya. Terimakasih yang sudah lihat postingan rani apalagi membacanya terimakasih banget. Coment aja kalo ada yang kurang atau ada yang salah, ga papa kok malah adanya coment membuat rani senang hahaha...